Bencana alam terjadi dimana-mana, termasuk indonesia. Bencana alam yang baru-baru ini melanda Indonesia adalah bencana banjir. Bencana tersebut melanda di beberapa daerah tanpa terkecuali Ibukota Jakarta. Banjir yang melanda Ibukota Jakarta berakibat pada tingkat kemacetan yang semakin tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Penyebab dari meningginya kemacetan yang terjadi di Jakarta karena tergenangnya ruas-ruas jalan ibukota. Dikutip dari Kompas, terdapat 19 ruas jalan yang tergenang air berdasarkan pantauan Pusat Data Kendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Ruas jalan tersebut terdapat pada daerah Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat.
Pada daerah Jakarta Selatan, terdapat empat ruas jalan yang tergenang meliputi Jalan MT Haryono depan Bank Bukopin, Jalan Raya Taman Mini, Jalan Raya Pancoran arah Tebet, dan Jalan Pangeran Antasari Cipete. Ketinggian genangan air pada ruas-ruas jalan tersebut hingga mencapai sekitar 10-20 cm.
Pada daerah Jakarta Utara, terdapat delapan ruas jalan yang tergenang meliputi Jalan Kelapa Gading depan Mall of Indonesia, Jalan Cakung-Cilincing, Jalan Yos Sudarso, Jalan Warakas, Jalan Sunter Raya depan masjid Astra, Jalan Yos Sudarso depan Kantor Walikota Jakarta Utara, Jalan Sunter Raya depan Danau Sunter, dan depan Mall Kelapa Gading. Ketinggian genangan air pada ruas-ruas jalan daerah tersebut mencapai sekitar 10-50 cm.
Pada daerah Jakarta Barat ada enam ruas jalan yang tergenang, Jalan Taman Palem Lestari, Jalan Daan Mogot depan Kantor Samsat, Jalan Tol Bandara Soekarno Hatta mulai KM 28, Jalan Raya Jelambar, Jalan Tol Cengkareng, dan di depan Jalan Husein depan toko besi Dunia Baja Cengkareng. Tingginya genangan air sekitar 10-30cm.
Pada daerah Jakarta Pusat hanya terdapat sartu ruas jalan yang tergenang yaitu Jalan Gunung Sahari dengan genangan air setinggi 20 cm.
Bancana alam seperti banjir akan terus melanda Ibukota jakarta. Hal tersebut dipengaruhi oleh sikap pemerintah dalam mengatasi dan mencegahnya dan sikap warga Jakarta dalam hal mengurangi kemungkinan banjir pada daerah Jakarta.
Posting Komentar