Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Post

Gempa Bumi? Don't Be Panic !

Written By Kelompok7B on 4/18/2014 | 4/18/2014

GEMPA BUMI? DON’T BE PANIC

zainias.blogspot.com


Gempa bumi, banyak orang awam menganggapnya sangat berbahaya. Tetapi jika kita tahu bagaimana cara untuk mengantisipasinya, hal itu tidak akan menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Masyarakat yang panik terlebih dahulu tanpa gerak cepat melakukan antisipasi, justri menimbulkan efek yang tidak baik. Oleh karena itu, perlu adanya pengetahuan lebih tentang apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi. Berikut ulasan singkat mengenai tips and trik bagaimana antisipasi yang seharusnya dilakukan.
I. Sebelum terjadi gempa bumi
A. Kunci utama adalah :
·       Mengenali apa yang disebut gempa bumi
·       Memastikan bahwa struktur dan letak rumah anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan gempa bumi
·       Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
B. Kenali lingkungan tempat anda bekerja dan tinggal
·       Memperhatikan petunjuk, letak pintu,lift, dan tangga darurat, sehingga apabila terjadi gempa bumi sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung.
·       belajar melakukan P3K dan menggunakan alat pemadam kebakaran.
·       Mencatat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi ( Baca Panduan Rencana Keselamatan di Pemukiman oleh Komunitas Warga Siap Siaga )
C. Persiapan rutin pada tempat anda bekerja dan tinggal
·       Perabotan ( lemari, cabinet, dll ) diatur menempel pada dinding ( dipaku/ diikat ) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa adalah akibat kejatuhan material, untuk itu anda harus :
·         Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
·         Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi ( Lampu, dll )
E. Persediaan yang ada : ( Baca Panduan Rencana Persediaan Antisipasi Bencana oleh Komunitas Warga Siap Siaga )

II. Saat Terjadi Gempa Bumi
A.    Jika anda berada dalam bangunan
·         Lindungi kepala anda dan badan anda dari reruntuhan bangunan ( dengan bersembunyi dibawah meja, di sudut ruangan jika pada saat gempa pertama tidak memungkinkan untuk lari ).
·         Hindari dinding kaca.
·         Segera lari keluar setelah getaran gempa pertama.
·         Berlari keluar apabila masih dapat dilakukan pada saat gempa susulan
·         Berlindung di tempat paling aman dari reruntuhan akibat goncangan.
B.     Jika berada diluar bangunan atau area terbuka
·         Hindari bangunan yang ada di sekitar anda ( gedung, tiang listrik, pohon, dll )
·         perhatikan tempat anda berpijak apabila terjadi rekahan di tanah.
C.     Jika anda sedang mengendari mobil
·         Keluar, turun dan menjauh dari mobil, hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
D. Jika anda tinggal atau berada di pantai, jauhi pantai untuk menghindari Tsunami.
E. Jika anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

III. Sesudah terjadi Gempa bumi
A.    Jika anda berada di dalam bangunan
·         Keluar dari bangunan dengan tertib.
·         Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa atau darurat.
·         Periksa apa ada yang terluka dan lakukan P3K.
·         Telpon / minta pertolongan apabila terjadi luka parah pada anda atau sekitar anda.
B.     Periksa lingkungan sekitar anda.
·         Periksa apabila terjadi kebakaran, kebocoran gas dan arus pendek.
·         Periksa aliran dan pipa air.
·         Periksa segala hal yang dapat membahayakan ( mematikan listrik, tidak menyalakan api, dll )
* Sumber BMG Indonesia


Hal - hal utama yang perlu diperhatikan :
1. Periksa struktur tangga di bangunan anda tinggal atau bekerja. Umumnya, enak untuk naik ( karena cepat) tetapi bahaya untuk turun. Dikarenakan pada saat naik turun tangga, tidak sepenuhnya kaki berpijak di anak tangga.
2. Hati - hati menuruni tangga pada saat dan sesudah gempa dikarenakan kemungkinan ada bagian yang menjadi rapuh akibat gempa.
3. Periksa kemampuan bangunan tempat tinggal atau bekerja anda dapat tahan gempa hingga tingkat berapa.
4. Periksa kondisi dan usia bangunan anda.
5. Bacalah artikel Doug Copp mengenai “ Segitiga Kehidupan “
6. Belajarlah P3K, Karena jika gempa besar terjadi didaerah anda dan keluarga berada, tenaga medis yang ada tidak akan mampu langsung dapat menolong segera dikarenakan jumlah tenaga yang kurang dan dapat berkurang akibat tenaga medis yang juga menjadi korban.
7. Persiapkanlah persediaan antisipasi bencana. Karena bantuan tidak dapat langsung merata.

8. Kenali petunjuk dan tempat evakuasi.

Banjir Datang, Kami Siap !

BANJIR DATANG, KAMI SIAP!

www.siaga.co

Banjir tentu menjadi sesuatu yang pasti tidak kita hindari. Banyak sekali wilayah di Indonesia yang menjadi lokasi langganan banjir. jika kita tidak ada persiapan sebelum banjir datang, pastilah lebih banyak kerugian yang kita rasakan. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi utama yng perlu dilakukan.

Apa saja sih tips dan triknya?
Tips disini memang umum dilakukan oleh orang, namun bisa menjadi pengingat ketika anda membaca. Banyak yang dijelaskan disini, baik dari sebelum, saat, sesudah, mencegah hingga menghadapi banjir. Berikut tips dan trik bagaimana kita bisa menghadapi banjir dengan sigap dan efisien.

Sebelum Banjir 
• Kerja bakti membersihkan saluran air 
• Melaksanakan kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Menimbun) benda-benda yang dapat menjadi sarang nyamuk 
• Membuang sampah pada tempatnya 
• Menyediakan bak penyimpanan air bersih 

Saat Banjir 
• Evakuasi keluarga ketempat yang lebih tinggi 
• Matikan peralatan listrik/sumber listrik 
• Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman 
• Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum 
• Terlibat dalam pendistribusian bantuan 
• Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan 
• Menggunakan air bersih dengan efisien 

Sesudah Banjir 
• Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah 
• Melakukan pembrantasan sarang nyamuk ( PSN ) 
• Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali 
• Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL) Menghadapi banjir: 
• Pada saat banjir kita harus segera mungkin mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
• Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena banjir.
• Mencoba mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan masih memungkinkan untuk di seberangi. 
• Hindari berjalan didekat sluran air untuk menghindari terseret arus banjir. 
• Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor kepala desa, Lurah maupun Camat.

Mencegah banjir: 
1. Mengeruk sungai/kali dan saluran air yang ada di sekitar kita, sebaiknya jangan nungguin pemerintah yang melakukan, percuma kalau ditungguin kelamaan. 
2. Membuat sumur resapan air di sekitar rumah kita 
3. Membuat lubang-lubang biopori 
4. Memperlebar dan merehabilitasi kali/sungai, untuk menambah kapasitas sungai dalam menampung debit air 
5. Jangan membuang sampah di sungai atau saluran air 

Menghadapi banjir: 
1. Jangan panik 
2. Utamakan keselamatan diri kita dan keluarga, terutama anak-anak yang masih kecil dan balita. 
3. Amankan surat-surat berharga dan file yang penting, seperti surat tanah, ijazah, kartu keluarga, dll.
4. Cabut dan pindahkan semua barang elektronik, turunkan sekring listrik agar tidak terjadi konsleting listrik dan kesetrum. 
5. Kita bisa membuat tanggul penahan air sementara di depan pintu rumah kita dari semen, agar air yang masuk kedalam tidak terlalu banyak.

http://www.metro.polri.go.id/tips-menghadapi-bahaya-banjir

Melawan Kebakaran Hutan

Melawan Kebakaran Hutan


http://images.solopos.com/2012/06/hutan.jpg
Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang paling besar dan bersifat dan bersifat sangat merugikan. Perbaikan kerusakan hutan akibat kebakaran memerlukan waktu yang lama, terlebih lagi untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat menyebabkan kebakaran huta seperti berikut ini.
  1. Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api (hot spot) cukup tinggi terutama lahan gambut di musim panas dan kemarau yang berkepanjangan.
  2. Dilarang membuka ladang atau lahan pertanian dengan cara membakar hutan.
  3. Dilarang meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
  4. Tidak membuat arang di hutan.
  5. Tidak membuang puntung rokok sembarangan di dalam hutan.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengatasi kemungkinan atau terjadinya kebakaran hutan.
  1. Membuat menara pengamat yang tinggi berikut alat telekomunikasi.
  2. Melakukan patroli keliling hutan secara rutin untuk mengatasi kemungkinan kebakaran.
  3. Menyediakan sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.
  4. Melakukan pemotretan citra secara berkala, terutama di musim kemarau untuk memantau wilayah hutan dnegan titik api cukup tinggi yang merupakan rawan kebakaran.
Apabila terjadi kebakaran hutan maka cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan adalah sebagai berikut.
  1. Melakukan penyemprotan air secara langsung apabila kebakaran hutan bersekala kecil.
  2. Jika api dari kebakaran bersekala luas dan besar, kita dapat melokalisasi api dengan membakar daerah sekitar kebakaran dan mengarahkan api ke pusat pembakaran, yaitu umumnya dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api seperti sungai, danau, jalan, dan puncak bukit.
  3. Melakukan penyemprotan air secara merata dari udara dengna menggunakan helikopter atau pesawat udara.
  4. Membuang hujan buatan.
Sumber : 5 Penyebab Kebakaran Hutan & Penanganannya www.artikellingkunganhidup.com

Mengenal Hujan Asam

Mengenal Hujan Asam


http://bungkusdah.com/wp-content/uploads/2013/06/hujanasam.jpg
Hujan Asam yaitu Gas-gas di atas selanjutnya akan bereaksi dengan hujan membentuk asam. Hujan asam sangat merusak karena dapat membunuh tunas tanaman. Jika tunas tidak dapat tumbuh maka tidak akan ada daur hidup tanaman. Tanah juga dapat menjadi asam, logam-logam mudah berkarat, dan juga kesehatan manusia akan terganggu. Karena penyebab utama hujan asam adalah gas hasil industri dan kendaraan bermotor, sebaiknya digunakan mesin yang lebih ramah lingkungan karena lebih sedikit menghasilkan asap yang mengandung sulfur, nitrogen, dan karbon. Pengendalian ketiga bahan ini biasanya dilakukan pada cerobong asap industri dengan proses elektrolisis sehingga unsur ini tidak akan terbang ke udara namun menggumpal dan jauh ke dasar cerobong.


Hujan asam sangat memberikan dampak luar biasa bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di Bumi. Dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh hujan asam antara lain:
  • Kesehatan manusia: hujan asam yang mengandung kadar asam yang cukup tinggi dapat menyebabkan gawat panas.
  • Vegetasi: SOx bersifat toksik bagi tanaman karena menyebabkan berkurangnya pertumbuhan pada konsentraso >0,1 ppm. Hanya ada beberapa tanaman yang dapat mentoleransi tanah yang asam.
  • Bangunan: Hujan asam menyebabkan terkikisnya bangunan yang terbuat dari batu kapur dan marmer. Struktur besi dan baja dengan cepat menjadi rusak jika terpapar hujan asam.
  • Air di alam: Organisme akuatik mungkin sensitif terhadap efek hujan asam. Asidifikasi danau merupakan satu masalah yang dihadapi di daerah yang mengandung batu granit. Danau batu kapur secara alami memiliki bufer yang dapat menetralkan efek hujan asam.
  • Memperbesar konsentrasi logam dalam air: senyawa logam sering terbentuk saat logam yang terkandung dalam batu-batuan membentuk garam dan asam sulfurat. Logam tersebut mungkin memiliki sifat yang toksik bagi manusia.
Sekian uraian tentang Pengertian, Penyebab, Dampak Hujan Asam, semoga bermanfaat.

Sumber : Pengertian Ahli www.pengertianahli.com

Yuk Mengeksplor Gempa Bumi

Apakah Gempabumi itu ?
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Parameter Gempabumi
  • Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT)
  • Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
  • Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
  • Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)

Karakteristik Gempabumi
  • Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
  • Lokasi kejadian tertentu
  • Akibatnya dapat menimbulkan bencana
  • Berpotensi terulang lagi
  • Belum dapat diprediksi
  • Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi
Mengapa Gempabumi Terjadi ?

  1. Lempeng Tektonik

Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).Description: http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/ImagesWeb/lapisan_bumi.jpg
http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/ImagesWeb/lapisan_bumi.jpg
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform).




Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
  1. Jalur Gempabumi Dunia


http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/ImagesWeb/jalur_gempa_dunia.png
Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat. Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempabumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami.
Belajar dari pengalaman kejadian gempabumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran dan daerah lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko akibat bencana gempabumi dan tsunami.
Mengingat terdapat selang waktu antara terjadinya gempabumi dengan tsunami maka selang waktu tersebut dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat sebagai salah satu upaya mitigasi bencana tsunami dengan membangun Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System / Ina-TEWS).
Akibat Gempabumi
  • Getaran atau guncangan tanah (ground shaking)
  • Likuifaksi ( liquifaction)
  • Longsoran Tanah
  • Tsunami
  • Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dll)
Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempabumi
  • Kekuatan gempabumi
  • Kedalaman gempa
  • bumi
  • Jarak hiposentrum gempabumi
  • Lama getaran gempabumi
  • Kondisi tanah setempat
  • Kondisi bangunan

Sumber : bmkg.go.id
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Explore The Disaster - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger